Minggu ini saya belajar: Xlibre, Isu Kepemimpinan Tech, hingga Panduan Memilih VGA

Minggu ke 26, 22-28 Juni 2025 saya menemukan beberapa isu menarik di dunia teknologi dan pengembangan diri. Saya belajar tentang proyek Xlibre yang melanjutkan estafet dari display server X.Org, melihat dinamika kepemimpinan di balik raksasa teknologi seperti Apple dan Mozilla, serta mendalami tips krusial dalam memilih VGA saat merakit PC impian. Ada beberapa kejutan dan pelajaran penting yang saya dapatkan dari setiap topik.

Xlibre melanjutkan X.Org sebagai display server

Dilansir dari artikel di phoronix.com, Xlibre melanjutkan X.Org sebagai display server untuk Linux yang ditelantarkan oleh para pengembangnya. Enrico Weigelt salah satu penyumbang di X.Org, kode-kode solusi darinya tak kunjung digabungkan ke repositori bahkan dia diblokir dari freedesktop.org ketika repositori Xlibre yang merupakan cabang dari repositori X.Org muncul. Cerita asli dan lengkap bisa dibaca di pengumuman dari X.Org.

Dari sini saya belajar bahwa dalam proyek sumber terbuka juga ada permainan politik. Saya menyayangkan hal ini terjadi karena seharusnya komunitas sumber terbuka menjadi tempat untuk berkembang dan menjadikan dunia lebih baik bersama-sama. Perbedaan pendapat dan cara pandang sudah menjadi risiko ketika bekerja bersama orang lain. Ketika hasil kerja menjadi kepemilikan salah satu atau sebagian pihak tanpa menyebut atau mengakui sumbangsih dari orang lain ini menjadi hal yang merusak budaya sumber terbuka.

Ada apa dengan Apple?

John Gruber menulis artikel tentang kekecewaannya kepada Apple dan dia menyadari ada sesuatu yang nggak beres di dalam Apple. Dalam tulisannya, dia menyadari ada sesuatu yang berbeda dari biasanya pada acara WWDC tahun ini dan tahun kemarin.

Dia curiga dengan adanya masalah kepemimpinan dan pengambilan keputusan di dalam Apple. Masih dalam ungkapan kekecewaannya pada artikel tersebut, dia membandingkan ketika Steve Jobs memimpin dan ada fitur yang tidak berjalan sesuai dengan yang dijanjikan dengan apa yang dilakukan Tim Cook saat ini. Dia menceritakan waktu itu Steve mengumpulkan para karyawannya dan hanya membahas satu hal "Mengapa itu tidak berjalan?" sedangkan yang dilakukan oleh Tim Cook adalah memoles presentasi agar fitur-fitur yang bermasalah dapat dimaklumi dan terlihat tetap menarik untuk ditunggu.

Dari sini saya belajar bahwa pemimpin itu tidak hanya dinilai dari kesuksesan yang dia bawa, tetapi juga bagaimana dia menghadapi dan menangani masalah. Ketika perusahaan diterpa isu kinerja, bagaimana seorang pemimpin mengarahkan dan bertindak untuk mengatasi masalah tersebut, di situlah kepemimpinan sesesorang akan nampak.

Mozilla menutup beberapa produknya

Minggu ini, berita penutupan beberapa produk Mozilla, seperti Fakespot, Pocket, dan Orbit, yang saya baca dari OMG! Ubuntu, membuat saya merenung. Penutupan produk-produk ini, terutama yang terkait privasi seperti Fakespot dan Orbit, di saat fitur AI justru dipaksakan, memunculkan pertanyaan besar: Apakah Mozilla akan beralih sepenuhnya menjadi perusahaan berbasis AI dan meninggalkan privasi sebagai pondasi utamanya?

Saya merasakan langsung poin yang disampaikan Joey di artikel tersebut, bahwa jawaban AI bisa terasa seperti dopamin yang menguatkan keyakinan kita. Ketika berinteraksi dengan Gemini, saya sering mendapati narasi pembuka yang cenderung afirmasi atau apresiasi, sebelum kemudian menjawab pertanyaan inti dan menutupnya dengan pertanyaan balik untuk mendorong interaksi lebih lanjut. Pola ini memang bisa membuat kita merasa "didengarkan".

Pelajaran penting yang saya ambil adalah bahwa keberlanjutan suatu produk tidak hanya bergantung pada pondasi awalnya yang kuat, tetapi juga pada kemampuan untuk beradaptasi sambil tetap menjaga nilai inti. Lebih dari itu, pentingnya regenerasi dan pembinaan kader baru sangat krusial untuk memastikan produk bisa terus hidup dan relevan dalam jangka panjang, terutama di dunia sumber terbuka yang dinamis.

VGA dengan RAM 8 GB buat game kompetitif

Dari kiriman Instagram @batechinfo saya menjadi paham kalau pangsa pasar yang dituju oleh VGA dengan RAM 8 GB itu untuk orang-orang yang ingin bermain game kompetitif seperti Valorant atau CS:GO. Para pemain game kompetitif lebih memerlukan FPS tinggi di resolusi standar seperti 1080p daripada ketajaman detail dan realistis seperti yang ada pada game pemain tunggal atau bermain peran di dunia terbuka seperti Cyberpunk atau Monster Hunter: World.

Kalau Anda suka bermain game berpetualang di dunia terbuka, Anda akan merasa lebih puas bermain dengan menggunakan VGA yang memiliki RAM setidaknya 12 GB atau yang lebih besar.

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menentukan beli VGA AMD atau NVIDIA

Menurut Zach di kiriman Instagramnya, ada beberapa fakta yang perlu dipertimbangkan saat memilih VGA:

  • Harga pasaran VGA NVIDIA biasanya lebih mahal dibandingkan AMD. Akan tetapi, harga jual barang bekas pakainya juga lebih tinggi.
  • Lebih banyak game yang mendukung DLSS NVIDIA daripada FSR AMD untuk meningkatkan FPS.

Kesimpulannya, NVIDIA lebih unggul dibandingkan AMD di beberapa hal penting yang mana ini sangat bergantung pada kebutuhan masing-masing pribadi. Zach menyarankan untuk selalu mencari tahu terlebih dahulu bagaimana kinerja game yang akan Anda mainkan dengan VGA yang akan Anda beli untuk menghemat biaya dan tetap mendapatkan kepuasan yang maksimal.

Kesimpulan

Sebagai pengguna Linux sejak lama, kestabilan sistem operasi di berbagai perangkat merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi terutama bagi pengguna awam yang hanya menggunakan komputer untuk kegiatan sehari-hari. Salah satu hal penting adalah driver VGA agar kita bisa main game atau produksi konten multimedia. Tidak cukup hanya spesifikasi yang mumpuni dan merek saja, driver VGA juga punya pengaruh signifikan dalam kelancaran penggunaan. Berdasarkan pengalaman saya, driver VGA AMD versi sumber terbuka sudah cukup bagus dan stabil sedangkan driver paten VGA NVIDIA lebih stabil daripada versi sumber terbukanya.

Setelah sering mendengar berita tentang Mozilla yang buruk akhir-akhir ini, saya beralih menggunakan Librewolf sebagai pengganti Firefox. Librewolf lebih ringan dan sudah ada penghalau iklan bawaan.

Semoga dengan berkembangnya Xlibre, pengalaman pengguna Linux juga semakin baik dan bermanfaat seperti yang difirmankan oleh Allah dalam Al Qur'an Surat Al-Hujurat ayat 13

Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.

Q.S. Al-Hujurat ayat 13

Assalaamu 'alaikum

Saya Findra. Blog ini adalah catatan perjalanan saya menjelajahi serunya coding, dunia open source yang luas, dan dinamika pengembangan web. Di sini, Anda akan menemukan tutorial, berita, refleksi pribadi, serta pameran portofolio dan hobi saya.