Minggu ini saya belajar - 23, 2025

Minggu ke 23, 01-06 Juni 2025 saya belajar tentang alasan kenapa kebanyakan sistem operasi Android hanya didukung selama dua tahun oleh perusahaan pembuat ponsel, pengaturan kipas pada PC yang tidak optimal dapat menyebabkan peningkatan suhu, pengalaman menggunakan layanan yang tidak menyenangkan di YouTube dan iOS, sejarah tentang Ubuntu, React vs Vue di tahun 2025, dan sumber audio murottal Al-Qur'an.

Mengapa masa dukungan sistem operasi ponsel Android tidak lama?

Kebanyakan ponsel Android memiliki masa dukungan sistem operasi Android selama dua tahun. Mengapa begitu? Sebuah jawaban dari Quora ini membuat saya memahami hal ini dari sudut pandang bisnis.

Berikut adalah pemahaman saya tentang masalah ini:

  • Pabrik manufaktur mendapat uang dari memproduksi barang baru dan mereka tidak mendapat uang dari menyediakan dukungan untuk perangkat lama.
  • Menyesuaikan UI Android dengan UI buatan pabrik manufaktur membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, biasanya ponsel Android murah menggunakan tampilan bawaan dari Android yang mirip dengan ponsel Pixel milik Google.

Nah, apa iya kita harus beli ponsel baru tiap 2-3 tahun? Saya pribadi lebih khawatir dengan ketersediaan suku cadang. Kalau ponsel Android rusak, lebih baik diperbaiki atau beli baru?

Kipas pembuangan ke atas pada PC malah bikin PC makin panas?

Noctua Benar: Kipas Pembuangan Atas Dapat MERUSAK Termal (Terjemah) | YouTube

Seorang praktisi komputer ini mencoba beberapa pengaturan kipas di bagian atas PC untuk membuktikan sejauh mana pengaturan kipas mempengaruhi suhu pada PC di video YouTube ini.

Setelah melihat video tersebut, terjawab sudah kenapa setelah saya melepas kipas exhaust di bagian atas malah membuat suhu di PC jadi lebih dingin. Salah satu hal yang penting diperhatikan ketika merakit PC adalah alur udara. Pada dasarnya, udara dingin akan bergerak menuju suhu yang lebih tinggi. Yang agak susah adalah memastikan aliran udara di PC sudah berjalan dengan benar. Maka dari itu, penting untuk banyak belajar sebelum benar-benar memutuskan untuk merakit PC sendiri.

Sekarang YouTube terjemahkan judul video secara otomatis dan tidak bisa diatur 🙄

Jika kita melihat video dari negara yang tidak menggunakan bahasa sesuai dengan sistem, maka YouTube akan menerjemahkan judulnya secara otomatis ke bahasa pemirsa. Seorang pembuat konten di YouTube mengungkapkan kritiknya di video ini dan saya sependapat dengan beliau karena saya juga merasa ini adalah keputusan buruk yang menutupi keaslian dari karya. Jadi, harap maklum jika judul video yang saya cantumkan tidak sesuai dengan isi dari videonya.

Kisah tragis Ubuntu: Dulu simbol kebebasan, sekarang hanyalah perusahaan yang menjalankan bisnis

Ubuntu: The Rise and Fall of Linux for Human Beings | YouTube

Video ini menceritakan sejarah tentang Ubuntu dari awal hingga saat ini. Saya sendiri pertama kali menggunakan Ubuntu tahun 2009 waktu awal kuliah. Ketika itu, mahasiswa yang pakai laptop dengan Ubuntu itu keren dan terkesan geek banget dan anti-mainstream. Saya masih ingat susah serunya membuat Ubuntu bisa berjalan dengan baik di laptop. Rasanya bangga kalau bisa melakukan sesuatu dengan Linux atau Ubuntu.

Sejak diwajibkannya Snap di Ubuntu, saya pribadi merasa aneh dan kurang nyaman. Saya merasa ada sesuatu yang janggal, bukan Ubuntu banget, dan nggak tahu apa penyebabnya. Saya sendiri tidak tertarik untuk mencari tahu dan memutuskan untuk menggunakan Debian. Dan akhirnya sekarang terjawab sudah pertanyaan itu.

Jika kalian pernah mendengar Flatpak, mungkin kalian juga tertarik untuk membaca kritikan tentang Flatpak.

Sekarang saya nyaman menggunakan Debian 12 untuk bekerja, bermain game, dan berbagai kegiatan sehari-hari lainnya (bahkan dipakai istri saya untuk edit video!).

Kamu merasa iOS makin banyak bug? Kamu nggak sendirian

Bukan hanya Anda... iOS berantakan (Terjemah) | YouTube

Luke Miani di video YouTubenya meluapkan kekesalannya terhadap banyaknya bug pada iOS dan menduga bahwa ini semua berasal dari Apple Silicon yang diterapkan ke MacBook pada tahun 2020 lalu. Sebelumnya, iPhone, iPad, dan Mac pada dasarnya adalah produk yang benar-benar berbeda secara teknis. Sejak diluncurkannya MacBook dengan chip Apple Silicon, mulai sering muncul bug yang aneh dari para pengguna iPhone.

Saya sendiri juga menemukan beberapa bug di iOS 18, suara hilang mendadak ketika memutar musik, ketika menghapus beberapa aplikasi di daftar aplikasi malah menghapus aplikasi yang lain, gagal mengirim berkas lewat AirDrop, dll.

Apple itu perusahaan besar yang punya sumber daya untuk membuat produk yang bagus. Tapi, kenapa masih banyak bug di produknya? Bug di fitur baru itu masih wajar, kalau bug di fitur yang sudah berjalan itu nggak bisa diterima. Apple itu ngatur sendiri dari hulu ke hilir, perangkat keras dan lunaknya, kok bisa sampai ada bug? Apalagi harga produknya juga nggak murah (buat kebanyakan orang).

Sebentar lagi Apple kabarnya akan mengumumkan perubahan besar pada tampilannya. Apakah akan jadi stabil atau malah makin banyak bug?

Juz Amma Saad Al Ghamdi

Buat kalian yang perlu Juz Amma untuk diputar saat itu juga, langsung saja putar video YouTube ini.

Semoga bermanfaat dan silakan sukai atau langganan kanal YouTubenya (bukan punya saya 😅)

Kalau mau audio murottal Al-Qur'an lengkap 114 surat dengan berbagai jenis media, silakan unduh atau streaming di archive.org.

Belajar React atau Vue di tahun 2025?

Saya sedang galau, mau memperdalam Vue dan Nuxt atau hijrah ke React dan Next. Saya nyaman dengan cara bekerja menggunakan Vue dan ternyata React memiliki lebih banyak permintaan di bursa kerja! Setelah mencari jawabannya di internet, saya menemukan artikel di Medium ini yang menjelaskan dengan ringkas dan mudah dipahami apa yang harus dipertimbangkan ketika memilih akan belajar React atau Vue di tahun 2025 ini.

Saya bisa meyakinkan bahwa React lebih banyak dicari di pasaran daripada Vue dan saya kurang yakin kalau Vue sedang naik di Asia karena saya sangat jarang menemukan lowongan untuk Vue di Indonesia. Obrolan diskusi di GitHub tentang App Router vs Pages Router, membuat saya menduga banyak lowongan React untuk memperbaiki daripada membangun aplikasi 😅.

Kesimpulan

Dengan hanya mendapat dua tahun pembaruan sistem operasi Android, kalian lebih suka beli baru tiap dua tahun atau pakai saja sampai nggak bisa baru beli? Setiap produk pasti memiliki kekurangan, dan sebaiknya kekurangan itu memang karena kompensasi fitur, bukan karena bug seperti di iOS. Selama 10 tahun saya pakai iOS, saya tidak suka dengan cara iOS menangani bug dan malas pembaruan dengan dalih stabilitas. Sekarang saya berangsur-angsur beralih menggunakan PC dan Android, ternyata masih banyak lagi yang perlu saya pelajari agar bisa mengikuti. Semoga YouTube berhenti menerjemahkan judul karena itu sangat mengganggu apalagi kita menonton dengan niat untuk belajar.

Mungkin saya perlu belajar React agar bisa mempengaruhi tim IT untuk pindah menggunakan Vue 😂

Assalaamu 'alaikum

Saya Findra. Blog ini adalah catatan perjalanan saya menjelajahi serunya coding, dunia open source yang luas, dan dinamika pengembangan web. Di sini, Anda akan menemukan tutorial, berita, refleksi pribadi, serta pameran portofolio dan hobi saya.