Pengembangan Web
Melihat nilai kinerja situs web dengan PageSpeed Insights
Setelah blog saya yang dibangun menggunakan Nuxt terbit, saya ingin mengetahui nilai kinerjanya. Kemudian saya uji menggunakan PageSpeed Insights dan hasil awalnya cukup bagus dan memuaskan.


Nilai aksesibilitas kurang maksimal karena ada beberapa atribut HTML yang tidak saya sertakan seperti lang
karena asumsi saya Nuxt akan memberi nilai bawaan lang="en"
. Elemen html
tanpa atribut lang
menyebabkan isu untuk pembaca layar. Jika halaman tidak sesuai dengan bahasa bawaan pembaca, pembaca layar mungkin tidak dapat mengucapkan dengan benar.
Masih terkait dengan aksesibilitas, tautan dan tombol yang tidak memiliki atribut aria-label
juga mempengaruhi kinerja pembaca layar. Tombol saklar tema dan tautan ke media sosial saya awalnya juga tidak memiliki atribut aria-label
, setelah saya menambahkan atribut tersebut, nilai aksesibilitas menjadi naik.
Kita bisa meningkatkan kinerja dengan menekan ukuran berkas menjadi lebih kecil untuk dikirim dan ini membuat halaman web dimuat lebih cepat. Periksa apakah halaman web memiliki Content-Encoding: gzip
atau br
untuk kompresi Brotli yang lebih modern jika peramban web mendukungnya.
Jika Anda menggunakan GitLab Pages, ikuti langkah-langkah untuk menerapkan penekanan ukuran berkas dari halaman dokumentasi GitLab yang dirujuk dari artikel di blog Daniel Pietzsch.
Cara baru menentukan warna dengan OKLCH

Ketika menggunakan shadcn/ui, saya penasaran dengan fungsi oklch()
yang digunakan untuk menentukan warna. Ternyata fungsi ini sudah didukung di ketetapan CSS 4 dan peramban web terkenal seprti Chrome, Firefox, Safari sudah mendukungnya. Salah satu keuntungan terbesarnya adalah konsistensi warna yang dilihat oleh mata kita. Silakan baca penjelasan lengkapnya dari artikel yang diterbitkan oleh Evil Martians.
Politik

Dari video di kanal YouTube dr. Richard Lee MARS dengan bintang tamu Fathian Hafiz seorang buruh pabrik yang menyuarakan kritik kepada kebijakan pemerintah. Berikut rangkuman dari pembicaraan pada podcast tersebut:
- Artis atau tokoh terkenal yang terjun ke dunia politik ada kecenderungan untuk mencari kekuasaan atau sekadar dimanfaatkan untuk mendapat suara oleh partai. Dugaan ini muncul karena solusi yang diberikan atau kompetensi oleh artis atau tokoh terkenal ketika kampanye tidak sesuai dengan jabatan yang dia dapat.
- Stafsus yang katanya sebagai pembantu untuk menyebarluaskan berita tentang kebijakan jadi lebih ke "membersihkan" kritik dari masyarakat yang tidak setuju atau ketika ada isu dari program yang dijalankan.
- Data yang disampaikan perlu diperiksa lebih lanjut, misal sumbernya dari mana, responden dari kalangan yang seperti apa.
- Salah satu petunjuk kemajuan negara adalah dari jumlah masyarakat kelas menengah karena kelas ini yang banyak mengeluarkan uang dan ini membuat uang berputar.
- Ada upaya untuk melawan tagar kritik dengan membayar para influencer.
- Pencitraan pribadi itu perlu ditelaah lagi, apakah hanya di depan kamera atau di belakang kamera juga menyelesaikan masalah.
- Ketidakadilan yang menimpa orang lain karena penyalahgunaan pasal hukum bisa jadi kena ke kita atau orang di sekitar kita.
- Silakan dukung ide atau pemikirannya, bukan orangnya. Karena orang bisa berubah, apa yang terlihat tidak bisa dijadikan acuan. Tidak ada manusia yang sempurna. Hal yang baik kita dukung, hal yang buruk kita cegah semampu kita dan tidak mencontoh perbuatan buruknya.
Selain Fathian, Subhan Nur Sobah juga sering membuat konten tentang kritik kebijakan pemerintah dengan humor yang cerdas.
Teknologi

Video pendek dari GTID ini menjelaskan kepada kita untuk hati-hati dan tidak termakan oleh marketing gimmick. Saya baru tahu kalau SSD ada "usia" atau batasan pakainya yang dihitung berdasarkan jumlah data yang ditulis ke SSD.